Juventus Keok Lagi, Keok Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, TURIN – Impian Juventus menjuarai Liga Champions kembali terkubur dalam-dalam. Bianconeri tersingkir di babak 16 besar dari Porto.

Berlaga pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu 10 Maret 2021 dini hari WIB di Allianz Stadium, Juventus menang 3-2 atas Porto selama 120 menit. Tapi, hasil ini tidak cukup membawa Si Nyonya Tua lolos ke perempatfinal.

Di leg pertama, Juventus kalah 2-1. Secara agregat, kedua tim sama kuat 4-4. Tapi, Porto unggul gol tandang karena bisa mencetak dua gol di Allianz Stadium.

Tiga gol Juventus dicetak Federico Chiesa (2) dan Adrien Rabiot. Sedangkan dua gol Porto Diboong Sergio Oliveira. Bianconeri gagal memanfaatkan keuntungan ketika Porto bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-54 ketika Mehdi Taremi mendapat kartu merah.

Dengan demikian, impian Juventus menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1996 sirna. Mendatangkan Cristiano Ronaldo di 2018 ternyata belum cukup membawa Juventus berjaya di Eropa.

“Ketika Anda melakukan empat kesalahan selama dua laga di 16 besar Liga Champions, Anda bisa tersingkir. Kami tidak melakukan kesalahan saat Porto main dengan 10 pemain karena kami sudah berusaha membuat lawan berpencar dan memenuhi area penalti lawan,” ujar pelatih Juventus, Andrea Pirlo, dikutip dari Football Italia, Rabu 10 Maret 2021.

“Kami memulai dengan bagus dan ada peluang Alvaro Morata mencetak gol cepat. Sayang peluangnya tak jadi gol. Kemudian kami melakukan kesalahan dan lawan mendapat penalti,” ungkapnya.

“Butuh beberapa hari untuk melupakan kekalahan ini dari pikiran, tapi kami harus menghadapi setiap pertandingan dengan sikap yang benar dan sadar kami baru masuk bulan Maret. Kami punya tugas merangkak di klasemen Serie A,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini