MINEWS, JAKARTA-Jurnalis asal Indonesia, Veby Mega Indah terkena tembakan peluru karet polisi di dekat matanya saat meliput demo di Hong Kong. Saat ini kondisi Veby dalam keadaan sadar dan masih dalam perawatan dokter di rumah sakit setempat.
Tim Satgas Perlindungan WNI KJRI Hong Kong Erwin Akbar, mengatakan tim perlindungan WNI KJRI Hong Kong telah bergerak ke rumah sakit tempat yang bersangkutan dirawat.
“KJRI Hong Kong akan terus memberikan pendampingan dan bantuan kepada yang bersangkutan selama perawatan di rumah sakit,” katanya.
Pihak KJRI mengimbau WNI yang berada di Hong Kong agar sebisa mungkin menghindari lokasi unjuk rasa. Saat ini berdasarkan pemantauan titik unjuk rasa itu berada di daerah Causeway Bay, Wan Chai, Admiralty, dan Central.
Diketahui, peristiwa penembakan itu terjadi ketika korban berada di Distrik Wan Chai, Hong Kong. Veby bekerja untuk portal berita Hong Kong News Suara.
Seorang jurnalis yang meliput kerusuhan di Hong Kong, Richard Scotford itu mengaku berdiri di dekat korban sebelum peluru mengenai mata wanita tersebut. Scotford menceritakan, lima menit sebelum korban tertembak, dirinyalah yang nyaris terkena proyektil.
Ia dengan yakin menyatakan, “Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa siapa pun yang menembak dapat melihat bahwa mereka sengaja menembaki orang-orang yang jelas terlihat sebagai petugas medis atau awak media.”
Aksi unjuk rasa menolak RUU ekstradisi di Hong Kong sejak awal Juni terus memanas. Para demonstran menyerukan protes terhadap rencana pemerintah Hong Kong untuk memberlakukan undang-undang yang akan mengizinkan ekstradisi, atau penyerahan pelaku kejahatan, ke China.
Mereka khawatir terhadap sistem pengadilan China, di mana perlindungan hukumnya tidak dapat dijamin dan kerap dipolitisasi.