MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Para pendukung pemimpin yang digulingkan, Aung San Suu Kyi berharap dunia internasional menjatuhkan hukuman yang lebih berat kepada junta militer.
“Kami mengharapkan tindakan lebih dari ini karena kami menderita setiap siang dan malam akibat kudeta militer di sini, di Myanmar,” kata pendukung Aung San Suu Kyi, Moe Thal, melansir Reuters, Jumat, 12 Februari 2021.
“Kami ingin menyelesaikan ini secepatnya. Kami mungkin membutuhkan lebih banyak hukuman dan tindakan terhadap penjabat presiden dan jenderal Myanmar,” sambungnya.
Diketahui, militer melakukan penggerebekan dan menangkap Aung San Suu Kyi dan para pemimpin senior dari partai yang berkuasa pada Senin (1/2) dini hari waktu setempat.
Kudeta dan penahanan pemimpin de facto Myanmar bersama dengan lebih dari 260 lainnya telah memicu demonstrasi terbesar sejak Revolusi Saffron 2007 yang akhirnya menjadi langkah menuju perubahan demokrasi yang sekarang dihentikan.
Setidaknya satu demonstran dilaporkan tewas setelah mendapat tembakan di kepala, beberapa lainnya dikabarkan mengalami luka serius akibat terkena peluru karet. Sementara seorang dokter dan beberapa demonstran ditangkap dan dibawa pergi.
Apa yang terjadi di Myanmar menuai kecaman dunia internasional. Amerika Serikat bahkan menyerukan sekutunya untuk memberikan sanksi tegas terhadap junta militer Myanmar.
Para pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menyambut baik sanksi AS. Tetapi mereka berharap tindakan yang lebih keras demi mendorong militer keluar dari kekuasaan dan memaksanya untuk mengakui kemenangan telak NLD dalam pemilihan November.