Mata Indonesia, Yogyakarta – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan peningkatan okupansi hotel di bulan Mei dibandingkan dengan libur Lebaran sebelumnya. Selama masa libur sekolah, rata-rata okupansi mencapai 80 persen.
Menurut Ketua PHRI DIY, Deddy Pranawa Eryana angka tersebut meningkat signifikan.
“Kita bersyukur, okupansi hotel di bulan Mei mencapai rata-rata 80 persen,” katanya Sabtu 27 Mei 2023.
Keadaan ini telah membaik sejak awal bulan Mei karena tidak hanya libur sekolah, tetapi juga banyak instansi swasta yang mengunjungi Jogja.
“Dalam periode ini, sudah terlihat peningkatan mulai awal Mei, dengan banyak kegiatan sekolah dan kunjungan instansi swasta ke Jogja untuk berlibur dan menikmati suasana Jogja,” kata Deddy.
Ia menjelaskan bahwa okupansi pada periode ini jauh lebih baik daripada masa libur Lebaran sebelumnya, mengingat okupansi yang berlangsung cukup lama.
“Ini mengalahkan masa Lebaran. Okupansi selama Lebaran memang menyentuh 80 persen tapi hanya sekitar 10 hari saja. Nah pada bulan Mei ini bisa mencapai 80 persen dari awal Mei hingga akhir Juni,” jelasnya.
Deddy mengungkapkan bahwa hal ini tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap di Jogja, yang mampu menampung wisatawan dari berbagai kalangan.
Tidak hanya menyediakan hotel bintang untuk pasar menengah ke atas, tetapi juga hotel dengan harga terjangkau untuk pasar menengah ke bawah dengan kualitas yang baik.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap di Jogja menyebabkan peningkatan jumlah wisatawan yang datang dan menginap. Selain melayani kalangan wisatawan kelas menengah ke atas, Jogja juga mampu menampung wisatawan dengan anggaran terbatas.
“Diharapkan diketahui bahwa rombongan anak-anak sekolah yang datang dengan bus juga memiliki daya beli yang cukup baik untuk membeli oleh-oleh dan makan di restoran, seperti bakpia. Rombongan bus tersebut juga menjadi pangsa pasar yang penting,” ujarnya.