MATA INDONESIA, JAKARTA – Jumlah pasien Covid-19 setiap harinya terus meningkat. Hal ini membuat rumah sakit-rumah sakit (RS) di Indonesia kewalahan menerima pasien.
Keluhan ini disampaikan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persi Lia G Partakusuma, Minggu 20 Juni 2021.
”Sebetulnya rumah sakit itu menyediakan kapasitas untuk yang terpapar Covid-19, tapi ada keterbatasan kami yaitu ada daerah-daerah yang fasilitas kesehatannya sedikit dan kasusnya banyak sehingga kami mulai kewalahan menerima pasien-pasien kasus Covid-19,” kata Lia.
Jumlah RS di Tanah Air pada April 2021 ada sebanyak 3.039 dan yang terdaftar anggota Persi ada sebanyak 1.976 RS. Dari jumlah tersebut, kata dia, terdapat 904 RS yang mendapat SK dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan pemerintah provinsi setempat yang menjadi RS rujukan Covid-19.
Meskipun demikian, saat ini terdapat lebih dari 2.000 RS yang mengirimkan klaim Covid-19. Dari tren harian data rumah sakit dari Kemenkes, kata dia, terlihat ada angka kenaikan yang signifikan dari 15-19 Juni 2021.
Walaupun tampak sedikit, kata dia, tetapi kenaikan 8.000 hingga 12.000 kasus per hari harus dicermati. ”Kami menganggap ini sebagai lonjakan kedua dari masa saat Indonesia mengalami pandemi Covid-19,” kata dia.
Berdasarkan data Kemenkes per 19 Juni, menurut Lia ada beberapa provinsi yang sudah jelas menunjukan angka bed occupancy rate (BOR) atau tingkat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit yang keterisiannya lebih dari 80 persen. Antara lain di daerah zona merah seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat. Kemudian Banten, Jawa Tengah, dan Yogyakarta menunjukan tingkat ketersediaan BOR-nya 60-80 persen.
Lia mengatakan, secara umum kenaikan angka ketersedian BOR tersebut tinggi dan meningkat pelan-pelan.
Sementara pada Minggu 20 Juni 2021 ada tambahan kasus baru sebanyak 13.737 orang. Sehingga kini jumlah kasus positif COVID-19 menjadi 1.989.909 orang.
Selain itu, jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia juga terus bertambah. Hari ini ada tambahan sebanyak 371 orang sehingga pasien meninggal kini 54.662 orang. Sedangkan pasien sembuh tercatat ada penambahan sebanyak 6.385 orang. Kini total pasien sembuh 1.792.528 orang.
Akibat penularan COVID-19 yang terus melonjak, pemerintah meminta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan ketat dengan benar. Mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.
Selain itu, program vaksinasi terus digencarkan di seluruh daerah. Tercatat kini jumlah masyarakat yang sudah divaksin COVID-19 tahap satu mencapai 23.043.372 orang. Sedangkan yang sudah divaksin tahap dua yakni 12.239.706 orang.