Juli 2019 Dinobatkan sebagai Bulan Terpanas dalam Sejarah Indonesia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA - 2019 ini, khususnya periode Juli disebut-sebut sebagai bulan dan tahun terpanas sepanjang sejarah Indonesia dalam 100 tahun terakhir.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo yang berkata pemanasan global adalah sebab utama kondisi iklim yang tak bersahabat tersebut.

“Musim kemarau Juli tahun ini merupakan bulan terpanas sepanjang sejarah, ini artinya kita memasuki perubahan iklim yang cukup ekstrem,” kata Doni Monardo saat berkunjung ke Pangkalpinang, Sabtu 12 Oktober 2019.

Ia mengimbau agar pemerintah daerah dan masyarakat sama-sama menjaga lingkungan dengan ikut serta menanam tanaman endemik di lahan-lahan kosong untuk mengurangi temperatur bumi.

Doni secara tegas memperingatkan agar tidak ada lagi pihak-pihak yang bernai membakar hutan serta lahan, termasuk melakukan penebangan liar yang dampaknya merusak lingkungan di Indonesia.

“Ini butuh komitmen kita bersama dan tidak bisa pemerintah bekerja sendiri untuk menjaga alam ini. Butuh dunia industri, usaha, pemeritah, relawan, budayawan, pemuka agama dan media massa untuk menjaga alam ini,” ujar Doni.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini