Jouska Minta Batas Waktu hingga 1 September untuk Bayar Ganti Rugi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Konsultan Finansial Independen, PT Jouska Finansial Indonesia meminta batas waktu hingga 1 September 2020 untuk melunasi ganti rugi yang menimpa para kliennya.

Chief Executive Officer (CEO) Aakar Abyasa Fidzuno mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat elektronik (email) mengenai surat permohonan maaf dan komitmen terbuka kepada para klien. Surat itu juga telah diinformasikan kepada Satgas Waspada Investasi dan Asosiasi Perencana Keuangan Independen (Independent Financial Planner Club/IFPC).

“Memohon kebijaksanaan para klien untuk dapat memberikan waktu, agar kami dapat menyusun dan kemudian menyampaikan strategi terkait pelunasan klaim ganti rugi yang diderita para klien melalui surat perdamaian yang akan disampaikan,” ujarnya dalam keterangan resmi Jouska, Senin 3 Agustus 2020.

Aakar juga mengatakan, dalam surat kepada para klien, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kesetiaan dan kepercayaan para klien yang telah diberikan kepada Jouska.

Kata dia, fokus utama Jouska saat ini adalah memberikan solusi bagi para klien sehingga kerja sama setiap pihak sangat diharapkan demi tercapainya tujuan tersebut.

Jouska merupakan perusahaan yang sebelumnya memproklamirkan sebagai konsultan finansial independen. Jouska telah diberikan sanksi penghentian sementara oleh Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi, karena tidak memiliki izin sebagai Penasehat Investasi dan Agen Perantara Perdagangan Efek.

Satgas Waspada Investasi juga meminta Jouska untuk bertanggungjawab menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi dengan klien secara terbuka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini