Jordi Amat dan Sandy Walsh Makin Dekat Jadi WNI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Keinginan pelatih Shin Tae-yong melihat Jordi Amat dan Sandy Walsh memperkuat timnas Indonesia semakin dekat terwujud. PSSI mengirim langsung dua perwakilan menemui keduanya di Eropa.

PSSI diwakili Anggota Komite Eksekutif Hasani Abdulgani dan Hamdan Hamedan. Keduanya sudah tiba di Belanda akhir pekan kemarin. Bergerak cepat, Hasani dan Hamdan langsung bertemu dengan para pemain beserta keluarganya.

Selain bertemu langsung dengan Jordi Amat dan Sandy Walsh, Hasani dan Hamedan juga membawa berkas-berkas yang harus ditandatangani.

“PSSI serius mengawal proses naturalisasi pemain yang sebelumnya sudah kami ajukan ke pemerintah sesuai dengan permintaan pelatih (Shin Tae-yong),” ujar ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan.

“Hasani dan Hamdan sudah bertemu mereka di sana dan memberikan perkembangan terkini setiap harinya. Hasilnya positif. Semoga mereka bisa cepat bergabung dengan timnas kita,” katanya.

Perkembangan naturalisasi pemain saat ini masih dalam proses di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia karena menyangkut beberapa dokumen yang belum ditandatangani.

Salah satunya, Kemenkumham membutuhkan surat pernyataan di atas materai jika kedua pemain ini siap melepas status kewarganegaraan mereka saat ini dan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

“Respons dari para pemain sangat positif dan senang. Dokumen yang memerlukan tanda tangan mereka pun sudah ditandatangi. Semoga proses naturalisasi ini bisa segera rampung dan bisa selesai secepat mungkin,” ucapnya.

Selain Jordi Amat dan Sandy Walsh, masih ada satu nama lagi yang akan dinaturalisasi, yakni Shayne Pattinama. Ketiga nama tersebut sesuai dengan permintaan Shin Tae-yong.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini