Jokowi: Jangan Berlindung di Balik Tembok Otoritas Jika Kita Mau Keluar dari Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAPresiden Jokowi mengingatkan seluruh unsur pemerintah tidak lagi bekerja dengan mengedepankan egosektoral agar Indonesia keluar dari pandemi Covid19 ini. Mereka juga dilarang berlindung di balik tembok otoritas masing-masing lembaga.

“Kita harus berbagi beban, berbagi tanggung jawab untuk urusan bangsa dan negara agar negara kita mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru di tingkat regional dan global,” ujar Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu 3 Desember 2020.

Dalam jangka pendek, Jokowi mengingatkan seluruh jajaran kabinetnya untuk menjaga momentum perbaikan ekonomi yang kini sudah mulai tampak sekarang.

Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang membaik dan stabil, begitu juga dengan neraca perdagangan yang sudah mulai surplus.

Dia juga mengingatkan agar kepatuhan menegakkan protokol kesehatan juga harus terus dilakukan agar kita terhindar dari gelombang kedua penyebaran virus SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid19.

Jika itu terjadi akan sangat merugikan upaya serta pengorbanan yang sudah dilakukan bersama selama ini. Maka semua harus fokus terhadap upaya-upaya agar bisa keluar dari pandemi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini