Jokowi Ingin Candi Prambanan Jadi Sumber Riset dan Ilmu Pengetahua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Potensi Candi Prambanan diminta terus dikembangkan untuk membangun kemajuan bangsa. Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam puncak peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943.

Menurutnya, Candi Prambanan yang merupakan warisan bersejarah ini sangat tepat sebagai sumber pembelajaran nilai-nilai luhur bangsa, kemajuan riset, dan ilmu pengetahuan.

Destinasi wisata tersebut, kata dia harus mampu menarik lebih banyak wisatwan domestic dan mancanegara agar bisa mengenal serta mencintai peninggalan bersejarah bangsa ini.

Presiden Jokowi menilai, pemilihan lokasi peringatan di Prambanan tepat karena menunjukkan bahwa umat Hindu senantiasa menjaga warisan budaya bangsa dan menjaga mahakarya Nusantara.

Presiden juga mengapresiasi umat Hindu yang dalam menjalankan dharma selalu menyatu dengan adat dan budaya adiluhung.

Menurut Jokowi, Candi Prambanan yang dibangun berdampingan dengan Candi Sewu yang bercorak Buddha, juga mengajarkan bahwa toleransi dan hidup berdampingan antarumat beragama sudah dipraktikkan masyarakat sejak dulu.

“Bhinneka Tunggal Ika merupakan DNA bangsa Indonesia,” katanya.

Candi Prambanan sudah mendapat pengakuan dari Unesco sebagai situs warisan dunia. Candi Prambanan, sepertihalnya Candi Borobudur, adalah mahakarya yang membuktikan kemampuan dan keunggulan bangsa di masa lalu.

Pengembangan Candi Borobudur secara profesional termasuk dalam bidang pariwisata diyakini akan memberikan banyak keuntungan. “Ini tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, dan khususnya masyarakat sekitar candi,” katanya.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga sangat mendukung upaya untuk menjadikan Candi Prambanan sebagai pusat kegiatan ritual, spiritual dan budaya.

Menag Yaqut optimistis, jika Candi Prambanan dirawat dan sekaligus dijadikan tempat kegiatan ritual, spiritual, dan budaya, maka ada dua keuntungan yang akan didapatkan.

Pertama, kelestarian cagar budaya bisa lebih terjaga. Kedua, kunjungan wisata yang juga akan lebih meningkat karena daya tarik candi yang semakin kuat dengan adanya sentuhan ritual, spiritual, dan budaya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini