MINEWS, JAKARTA-Pentingnya pendidikan karakter dan budaya diterapkan di sekolah. Hal itu disampaikan oleh Joko Widodo saat berdialog dengan 366 siswa Taruna Nusantara Tahun 2019 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin 4 Maret 2019.
Orang nomor satu Indonesia ini menegaskan bahwa budaya asli Indonesia lebih baik dari budaya luar. Salah satu siswa bertanya mengenai infiltrasi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Seperti budaya-budaya Korea yang digemari generasi saat ini.
Menjawab hal ini, Jokowi mengingatkan para siswa harus sadar mengenai kebudayaan Indonesia sendiri. “Kita boleh saja lihat K-Pop, tapi kita kan juga punya musik yang lebih bagus, keroncong, dangdut lagu daerah yang kita miliki,” katanya.
Banyak lagu daerah, seperti dari Ambon, yang menurutnya jauh lebih menarik. Tapi bukan berarti, mendengarkan K-Pop tidak boleh. Untuk pembanding, lanjut Jokowi, bisa-bisa saja. Infiltrasi budaya asing ke Indonesia tidak akan berhasil, kalau menurut Jokowi, generasi memahami karakter budaya bangsa Indonesia.
“Kalau kita sadar dengan budaya kita sendiri, karakter ke-Indonesia-an yang kita miliki, ya enggak perlu khawatir masuknya budaya luar ke negara kita,” katanya.
Meski demikian, Jokowi tak melarang generasi muda untuk menonton budaya luar. Namun, menurutnya, tontonan itu sebaiknya hanya sebatas pembanding.
“Nggak ada masalah. Tetapi memang pendidikan karakter, budi pekerti, sopan santun, tata krama ke orang tua, ke senior, harus terus ditumbuhkan ke anak sejak usia dini,” katanya.