Jika Sarat akan Kepentingan maka Pembentukan Poros Partai Islam Sulit Terealisasi di Pilpres 2024

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jika sarat akan kepentingan maka wacana pembentukan poros partai Islam di Pilpres 2024 sulit mendapatkan suara masyarakat. Pengamat politik dan pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio menegaskan bahwa kondisi ini tergantung dari niat dan komitmen masing-masing partai politik.

“Kalau poros partai Islam ngga layu sebelum berkembang artinya kalau memang terbentuk beneran mungkin bisa pengaruhi masyarakat tapi kalau dia layu sebelum berkembang, artinya belum apa-apa tidak bisa terbentuk kemudian peran kepentingan ya ngga bisa memengaruhi,” kata Hendri kepada Mata Indonesia News, Minggu 2 Mei 2021.

Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Ia tidak menyalahkan jika poros partai Islam kembali terbentuk sejak 20 tahun lebih tenggelam. Namun, ia menegaskan bahwa ada beberapa catatan yang harus dipahami jika partai-partai seperti Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serius membentuk poros tersebut.

Adi mengingatkan supaya masing-masing partai tersebut harus menyamakan pandangan. Tidak hanya itu, ego sektoral juga harus diredam.

“Perasaan-perasaan ego sektoral itu harus dihilangkan. Karena itu bisa jadi kendala psikologis yang cukup serius,” kata Adi.

Satu hal lain yang dianggap penting adalah sosok yang akan diusung dalam Pilpres 2024. Nama yang akan diusung sangat memengaruhi kekuatan poros ini.

“Karena kalau bicara poros Islam harus setop dulu keinginan di antara mereka yang terlampau ingin jadi capresnya. Karena semua parpol punya jagoan,” kata Adi.

Adi menilai jika perebutan terjadi maka bukan tidak mungkin kegagalan poros Islam ini hanya tinggal menunggu waktu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini