MINEWS, JAKARTA – Pilpres 2019 sudah di depan mata. Jelang pesta demokrasi terbesar ini, justru penyebaran hoax kian masif. Parahnya, masih ada jutaan masyarakat Indonesia yang mempercayai berita-berita bohong yang beredar luas.
Disampaikan Direktur Advokasi dan Hukum TKN Jokowi-Ma’ruf, Ade Irfan Pulungan, dari data yang dihimpun pihaknya, masih ada sekitar 9 juta warga Indonesia yang mempercayai hoax seputar Pilpres 2019.
“Ditambah sekitar 20 persen yang belum menentukan sikap. Ini jelas berpengaruh,” kata Ade di Jakarta, Jumat 9 Maret 2019.
Irfan berkata pihaknya masih terus gencar melawan penyebaran hoax yang kerap menyerang kinerja Jokowi sebagai presiden. Ia juga menyebut penyebaran hoax merupakan kejahatan luar biasa yang semua pihak wajib memeranginya.
Sebelumnya, beredar fitnah jika Jokowi terpilih lagi dalam Pilpres 2019 nanti, maka pelajaran agama di sekolah akan dihapuskan. Jokowi sendiri sudah mengatakan bahwa tuduhan itu ada fitnah, tidak benar pelajaran agama akan dihapuskan.
Beberapa waktu sebelumnya pun tersebar video tiga orang ibu-ibu yang melakukan kampanye hitam dengan mengatakan jika Jokowi terpilih, maka perkawinan sesama jenis akan dilegalkan.
Lagi-lagi Jokowi harus sampai turun tangan mengklarifikasi fitnah itu. Ia berkomitmen tak akan pernah melegalkan perkawinan sesama jenis terjadi di Indonesia.