Jelang Pilkada, Elektabilitas Gibran Terus Naik

Baca Juga

MATA INDONESIA, SOLO – Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020, elektabilitas putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka terus naik. Sebaliknya, petahana Achmad Purnomo menurun.

Hal itu merupakan hasil Lembaga Survei Solo Raya Polling yang dilakukan Juni 2020. Elektabilitas Gibran telah mencapai 55 persen atau meningkat sekitar 14,6 persen dibandingkan survei Januari 2020 yang hanya 40,4 persen.

“Sedangkan tingkat elektabilitas Achmad Purnomo pada survei Juni 2020 sebesar 36 persen atau turun lebih dari 10 persen dari survei Januari 2020 yang di angka 46,6 persen,” kata Ketua Lembaga Survei Solo Raya Polling, Doktor Suwardi, Selasa 23 Juni 2020.

Turunnya elektabilitas purnomo salah satunya disebabkan respon negatif masyarakat atas ancaman mundurnya dari bursa pemilihan wali kota Solo.

Maka saat Purnomo dengan menerima kembali permintaan maju setelah surat pengunduran dirinya ditolak Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Surakarta tidak memperbaiki keadaaan.

Namun, survei itu juga menunjukkan tingkat popularitas Gibran Rakabuming Raka dan Achmad Purnomo melampaui 90 persen atau matang secara politik.

Survei dilakukan terhadap 1.008 responden yang tersebar di 126 titik lokasi, Gibran Rakabuming Raka memiliki popularitas sekitar 99 persen, sedangkan Achmad Purnomo sekitar 94 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini