Jelang Peringatan 20 Tahun, Biden Minta Dokumen 9/11 Dipublikasikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memerintahkan Departemen Kehakiman untuk meninjau dokumen dari hasil penyelidikan FBI terhadap serangan 11 September 2001, untuk dideklarifikasi.

“Ketika saya mencalonkan diri sebagai presiden, saya membuat komitmen untuk memastikan transparansi mengenai deklasifikasi dokumen pada serangan teroris 11 September 2001 di Amerika,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

“Saat kita mendekati peringatan 20 tahun hari tragis itu, saya menghormati komitmen itu,” sambung Biden, melansir Reuters, Sabtu, 4 September 2021.

Perintah tersebut mengharuskan Jaksa Agung AS, Merrick Garland untuk mempublikasikan dokumen yang tidak diklasifikasikan ke publik selama enam bulan ke depan karena mengawasi tinjauan deklasifikasi dokumen terkait dengan penyelidikan Biro Investigasi Federal.

Anggota keluarga korban serangan 11 September meminta pengawas pemerintah AS untuk menyelidiki kecurigaan mereka bahwa Penyelidik Federal AS (FBI) berbohong mengenai atau menghancurkan bukti yang menghubungkan Arab Saudi dengan para pembajak.

Arab Saudi mengatakan bahwa mereka tidak memiliki peran dalam serangan pesawat yang dibajak. Sebagaimana diketahui, sebelumnya FBI mengungkap nama seorang pejabat Kedutaan Arab Saudi yang memberi dukungan kepada dua teroris Al-Qaidah yang melancarkan serangan tersebut. 

“Keadaan memungkinkan satu atau lebih pejabat FBI melakukan kesalahan yang disengaja dengan maksud untuk menghancurkan atau mengeluarkan bukti untuk menghindari pengungkapannya,” demikian permintaan dalam surat kepada Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman Michael Horowitz.

Kerabat para korban telah bertahun-tahun mencari informasi lebih lanjut tentang apa yang ditemukan FBI dalam penyelidikannya.

Bulan lalu, banyak keluarga meminta Biden untuk melewatkan acara peringatan 20 tahun kecuali bila mantan Senator Delaware itu mendeklasifikasi dokumen yang mereka anggap akan menunjukkan para pemimpin Arab Saudi mendukung serangan tersebut.

Tiga hari kemudian, Departemen Kehakiman mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa mereka telah memutuskan untuk meninjau klaim hak istimewa sebelumnya yang telah dibuat tentang mengapa mereka tidak dapat merilis beberapa informasi yang diminta oleh keluarga.

“Hati saya terus bersama keluarga 9/11 yang menderita dan pemerintahan saya akan terus terlibat dengan hormat dengan anggota komunitas ini. Saya menyambut suara dan wawasan mereka saat kami memetakan jalan ke depan,” sambungnya.

Ketua Komite Tetap Intelijen DPR AS, Adam Schiff mendukung langkah Biden untuk untuk meninjau dokumen serangan mengerikan tersebut untuk kemungkinan deklasifikasi dan rilis sebelum akhir tahun.

“Saat kita mendekati peringatan 20 tahun dari hari yang mengerikan itu, keluarga mereka yang terbunuh dan semua orang Amerika, memiliki hak untuk mengetahui cerita lengkapnya, dan berlalunya waktu telah mengurangi kekhawatiran atas sumber dan metode,” ucapnya dalam sebuah pernyataan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Jelang Pergantian Tahun

JAKARTA - Menjelang Tahun Baru 2025, pemerintah memastikan berbagai langkah strategis telah disiapkan untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan stabilitas...
- Advertisement -

Baca berita yang ini