MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Otoritas keamanan akan mengerahkan sebanyak 15 ribu tentara di Washington D.C untuk mendukung pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden pada 20 Januari 2021.
Melansir English al Arabiya, Selasa, 12 Januari 2021, Jenderal Daniel Hokanson mengatakan bahwa ada sekitar 10 ribu tentara ditempatkan di kota itu pada Sabtu (16/1) dan akan fokus pada keamanan, logistik, serta komunikasi.
Keamanan dikerahkan secara besar-besaran, menyusul insiden penyerbuan yang dilakukan masa simpatisan Presiden Donald Trump di Capitol Hill pada Rabu (6/1) petang waktu setempat.
Para simpatisan ini menyerbu, bahkan memaksa untuk masuk Capitol Hill, tak lebih dari 24 jam setelah Donald Trump menyerukan “berjuang”. Bukan rahasia, bila Trump masih belum dapat menerima kekalahan di ajang Pemilihan Presien AS yang digelar pada 3 November tahun lalu.
Berbagai daya dan upaya dilakukan Trump demi dapat menggagalkan kemenangan Joe Biden. Tuduhan kecurangan, klaim tanpa dasar, dan gugatan akan hasil penghitungan suara di sejumlah negara bagian pun dilakukan demi mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
Dan insiden di Capitol Hill menjadi puncak dari serangkaian usaha Trump menjegal langkah Biden. Insiden di Gedung Kongres AS juga menyebabkan lima orang meninggal dunia, satu di antaranya merupakan anggota kepolisian.