Jelang G20, Infrastrukur Ramah Lingkungan di Bali Dipercepat

Baca Juga

MATA INDONESIA, DENPASAR – Bali terus berbenah. Provinsi yang akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada Oktober 2022 makin cantik dengan  sejumlah infrastruktur pendukung, meliputi preservasi jalan dan jembatan, penataan kawasan mangrove tahura, dan rehabilitasi Waduk Nusa Dua Bali.

Pembenahan, kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dilakukan dalam rangka mendukung Presidensi Indonesia pada KTT G20.

“Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger. Akan lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastuktur kawasan dengan penghijauan yang masif,” kata Menteri PUPR Basuki.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, mengatakan Indonesia memiliki beberapa spesies mangrove yang tidak ada di negara lain.

“Pada kesempatan KTT G20 di Bali itu, akan kita tunjukkan kepada kepala-kepala negara yang hadir, spesies mangrove khas Indonesia,” ujar Diana Kusumastuti.

Lingkup pekerjaan pada Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai antara lain,

  • Pembangunan monumen G20 presidency
  • Area plaza dan viewing deck untuk media
  • Area foto kepala negara dan pengaman
  • Pembibitan dan penyemaian sisi timur estuary DAM
  • Fondasi dan plat untuk penambahan area pembibitan sisi timur estuary DAM
  • Bangunan wantilan
  • Tracking mangrove
  • Area MIC (ticketing, viewing deck tanjung benoa, tracking pejalan kaki, kantor penerima)
  • Toilet premium
  • Area parkir di sekitar Waduk Muara berkapasitas 240 mobil.

Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR, Airlangga Mardjono, mengatakan, kawasan mangrove yang bersebelahan dengan Waduk Muara Nusa Dua memiliki sumber air baku dengan kapasitas 500 liter/detik untuk mensuplai kawasan Kuta, Nusa Dua, dan Tanjung Benoa. Pengelolaan air baku itu oleh PDAM Kabupaten Badung.

“Untuk mendukung KTT G20, selain mempercantik kawasan waduk, kami juga membangun saluran pengarah untuk menghindari masuknya sampah ke dalam waduk. Selain itu di sebelah sisi timur kami membangun Embung Sanur yang menjadi satu kesatuan dengan taman landscape mangrove,” terang Airlangga Mardjono.

Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan, DBina Marga, Akhmad Cahyadi, mengatakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim – Bali tengah melakukan preservasi pada 9 ruas jalan dan jembatan. Di koridor Jalan Nasional sepanjang 28,86 km.

“Pekerjaan terbagi dalam 2 paket, yaitu Paket I meliputi 7 ruas jalan dengan total panjang 22,36 Km terdiri dari Ruas Sp. Pesanggaran – Gerbang Benoa (0, 66 Km), Ruas Sp. Kuta-Sp Pesanggaran (3,7Km), Ruas Sp. Kuta – Tugu Ngurah Rai (0, 2 Km), Ruas Sp. Bandara (DPS) – Tugu Ngurah Rai (0,2 Km), Ruas Sp. Tugu Ngurah Rai – Nusa Dua (9,7 Km), Ruas Jimbaran – Uluwutu (GWK) (4, 2 Km), dan Ruas Jl. pesanggrahan – Sp. Sanur (Sp.Serangan) (8,4 Km),” terang Akhmad Cahyadi

“Kegiatan pada Paket II yakni peningkatan jalan Sp. Siligita – Kempinski, showcase (jalan dalam kawasan) mangrove sepanjang 6,5 km,” tutup Akhmad Cahyadi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024

World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 diharapkan akan menghasilkan berbagai solusi masalah air termasuk sanitasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini