Jelang Final Piala AFF 2020, Ini Pesan Wapres Ma’ruf Amin

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand pada leg pertama final Piala AFF 2020, Rabu 29 Desember 2021. Wapres berpesan stamina para pemain diperkuat.

Indonesia melangkah ke final setelah menyingkirkan Singapura dengan agregat 5-3 di semifinal, sementara Thailand memulangkan juara bertahan, Vietnam, dengan agregat 2-0.

Wapres Ma’ruf Amin mengaku mengamati perkembangan timnas Indonesia sepanjang Piala AFF 2020. Menurut dia, sisi stamina para pemain harus ditingkatkan.

“Ada dua hal yang perlu dibenahi, yaitu stamina harus diperkuat, karena kalau main full 90 menit, jangan sampai staminanya ada perubahan (menurun), itu yang harus diperbaiki,” ujarnya.

“Kedua yang perlu dibenahi adalah lari. Saya melihat ini juga perlu dibenahi,” katanya.

Wapres Ma’ruf Amin nggak bisa memprediksi skor pertandingan Indonesia melawan Thailand. Tapi, dia yakin anak asuh Shin Tae-yong menang.

“Saya tidak bisa memprediksi, tapi mengharapkan saja malam nanti memenangkan pertandingan. Saya akan menonton di tempat saya. Indonesia bisa juara,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini