MATA INDONESIA, JAKARTA – Sepanjang pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 lalu, sebanyak 60 polisi di Jawa Timur meninggal karena terpapar virus mematikan asal Wuhan, Cina tersebut.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta berkata, keganasan Covid-19 menyerang bukan hanya kepada tenaga kesehatan, namun aparat seperti Polri dan TNI pun jadi sasaran.
“Banyak korban yang jatuh baik TNI-Polri maupun tenaga kesehatan. Kami sudah ada 60 orang yang meninggal dunia. Di TNI juga ada puluhan kata Pak Pangdam. Begitu juga di jajaran pemerintah daerah,” kata Irjen Nico, Selasa 29 Desember 2020.
Nico menjelaskan, dengan tingginya angka kematian akibat Covid-19, maka pihaknya sadar betul bahwa penerapan protokol kesehatan secara ketat adalah harga yang tak bisa ditawar-tawar lagi.
Ia mengaku, bersama dengan Pangdam serta pemerintah daerah telah menyusun aturan yang akan dijadikan pegangan bagi seluruh jajarannya.
“Kami dengan pemerintah daerah dan pak Pangdam sudah rapat mudah2an ada aturan yang menjadi pegangan bagi seluruh jajaran sehingga bisa mengikuti aturan-aturan tersebut. Aturan ini dibuat untuk menjaga kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, terkait perayaan akhir tahun yang biasa dilakukan oleh masyarakat, Kapolda menyebut jajarannya memastikan akan melakukan pembubaran paksa jika ditemukan ada warga yang berkerumun atau berkumpul.
“Nanti kami bubarkan juga kerumunan-kerumunan. Tapi yang paling penting adalah partisipasi masyarakat. Disiplin masyarakat menjadi kunci. Kemauan masyarakat untuk menanggulangi Covid-19 bersama-sama ini yaitu diam di rumah,” kata Nico.