Japan Open 2022: Marcus/Kevin Lewati Rintangan Awal

Baca Juga

MATA INDONESIA, OSAKA – Ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melewati rintangan awal di Japan Open 2022. The Minions menang dua gim langsung.

Dalam laga yang mentas di Maruzen Intec Arena, Osaka, Selasa 30 Agustus 2022, Marcus/Kevin mengalahkan pasangan Malaysia Man Wei Chong/Kai Wun Tee dengan skor 23-21, 21-19.

“Puji Tuhan hari ini masih diberi kemenangan. Kita bermain cukup baik, lawan pun juga sama. Tadi kita beruntung saja di poin-poin akhir gim pertama maupun kedua,” ujar Marcus.

“Kita kan baru main lagi, komunikasi pasti ada untuk mengembalikan hawa pertandingan. Di setiap venue pasti cara mainnya lain-lain, kita coba evaluasi hal tersebut. Lapangan tadi kalah-menang anginnya ada, perubahan-perubahan kecil juga ada jadi kita harus cepat menyesuaikan,” katanya.

Marcus/Kevin datang ke Japan Open 2022 dengan status juara bertahan tiga kali. Tahun 2017, 2018 dan 2019. Setelah itu turnamen BWF seri Super 750 ini absen dua edisi karena pandemi Covid-19. Hal ini yang membuat mereka cukup termotivasi untuk kembali mendulang sukses di Negeri Sakura, apalagi pekan lalu The Minions meraih hasil mengecewakan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

“Pastinya kita ingin dapat hasil yang terbaik di sini. Tidak hanya di sini tapi di setiap turnamen. Kita terus belajar dari kekalahan-kekalahan sebelumnya. Kita juga terus berusaha semaksimal mungkin,” ucap Kevin.

Di babak kedua, Marcus/Kevin sudah ditunggu pasangan asal Korea Selatan, Kim Gi Jung/Kim Sa Rang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Langkah Nyata Pemerintah Putus Aliran Dana Judi Daring Lewat Pemblokiran Rekening dan e-Wallet

*) Oleh : Andi Mahesa Judi daring telah menjadi ancaman serius bagi stabilitas sosial dan ekonomi Indonesia. Perkembangannya yang pesat di era digital memanfaatkan berbagai celahteknologi untuk beroperasi, termasuk melalui sistem perbankan dan layanankeuangan berbasis dompet digital. Transaksi yang cepat, anonim, dan lintas batas membuat peredaran uang hasil judi daring semakin sulit dilacak tanpa intervensi tegasdari negara. Menyadari hal ini, pemerintah bergerak cepat untuk memutus aliran dana yang menjadi urat nadi praktik ilegal tersebut. Salah satu langkah strategis yang kiniditempuh adalah pemblokiran rekening dormant dan e-wallet yang terindikasidigunakan dalam transaksi judi daring. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, berkomitmen untuk menindak tegas setiap dompet digital yang terlibatdalam tindak pidana judi daring. Berdasarkan data, PPATK mencatat deposit judidaring melalui e-wallet mencapai Rp 1,6 triliun, dengan jumlah transaksi fantastishingga 12,6 juta kali. Angka ini mencerminkan skala masalah yang tidak dapatdianggap remeh. Pemblokiran dilakukan tidak hanya terhadap e-wallet...
- Advertisement -

Baca berita yang ini