Japan Open 2022: Fajar/Rian dan Ana/Tiwi Juga Tersingkir di Perempatfinal

Baca Juga

MATA INDONESIA, OSAKA – Dua wakil Indonesia kembali gugur di perempatfinal Japan Open 2022. Mereka adalah ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.

Bertanding di Maruzen Intec Arena, Osaka, Jumat 2 September 2022, Ana/Tiwi dikalahkan pasangan asal Korea Selatan, Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong, 21-19, 10-21, dan 16-21.

Di pertandingan lain, Fajar/Rian juga tersingkir. Mereka ditundukkan pasangan asal Cina, Liang Wei Kang/Wang Chang,

Sebelumnya, dua wakil Merah Putih lainnya juga tumbang. Gregoria Mariska Tunjung kalah lawan Chen Yu Fei (Cina) dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Apriyani Rahayu ditundukkan pasangan asal Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Dengan ini, Indonesia menyisakan satu wakil yang masih akan bertanding, yakni tunggal puta Chico Aura Dwi Wardoyo yang berhadapan dengan wakil Jepang, Kenta Nishimoto.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini