MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Jokowi sangat yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia masih jauh lebih baik dari negara lain terutama jika dibandingkan dengan negara-negara G20. Peringkat pertumbuhan ekonomi kita adalah yang ketiga setelah Cina dan Korea Selatan.
Menurut Buku “Laporan Tahunan 2020, Peringatan Setahun Jokowi-Ma’ruf: Bangkit untuk Indonesia Maju,” meski pertumbuhan ekonomi Indonesia minus tetapi masih tercatat dangkal dibandingkan negara-negara lain, apalagi India yang terkontraksi hingga 10,3 persen.
Begitu juga, jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, seperti tercatat di laporan Kementerian Keuangan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 yang diperkirakan minus 1,5 persen jauh lebih baik dibandingkan Malaysia yang minus 4,1 dan Thailand yang mencapai minus 7,1.
Apalagi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Jerman, Italia, Meksiko, Prancis mengalami kontraksi di atas 11 persen, bahkan Inggris kontraksi 21 persen dan India kontraksi 23,9 persen.
Sedangkan, Cina mencatat pertumbuhan positif 3,2 persen dan Korea Selatan terkontraksi 2,9 persen.
Bahkan dari rasio utang pemerintah dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang hanya 35 persen jelas kondisi ekonomi Indonesia dikelola dengan sangat hati-hati.
Kondisi itu juga menunjukkan Indonesia masih layak sebagai tujuan investasi. Hal itu semakin menunjukkan sinyal perbaikan kondisi ekonomi kedepan mulai tampak.