Jangan Ambil Pusing Gawang Indonesia Tiga Kali kebobolan Lawan Curacao

Baca Juga

MATA INDONESIA, CIBINONG – Gawang Timnas Indonesia tiga kali dibobol Curacao dalam dua pertemuan. Pelatih Shin Tae-yong menegaskan, kebobolan tak selalu menjadi hal yang buruk dalam sepak bola.

Di pertemuan pertama, Indonesia menang dengan skor 3-2. Kemarin, skuat Garuda mengalahkan Curacao 2-1 di Stadion Pakansari. Dari dua pertemuan, gawang skuat Merah Putih dibobol tiga kali.

Menurut Shin Tae-yong, tak selamanya kebobolan adalah hal negatif. Pelatih asal Korea Selatan itu menilai, kebobolan justru bisa menjadi bahan evaluasi agar terus berkembang.

“Kalau kita hanya bicara kemasukan gol saja, pasti tidak akan bisa kita maju ke depan. Kalau misal kita selalu tegur dan permasalahkan kemasukan gol, pasti kita susah maju,” ujarnya.

“Sambil kemasukan gol kita harus perbaiki dan berkembang. Tidak boleh kita bilang kemasukan gol itu tidak baik, karena itu bisa jadi motivasi untuk lebih memajukan tim,” katanya.

Di dua pertandingan lawan Curacao, Shin Tae-yong selalu mengandalkan Elkan Baggott dan Fachruddin di jantung pertahanan sejak menit awal. Penampilan keduanya juga dinilai cukup bagus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini