MINEWS, JAKARTA-Persoalan kemacetan di wilayah Puncak, Bogor Jawa Barat memang sudah kronis dan menahun solusinya saat ini hanya mengandalkan skema dengan buka-tutup jalan.
Nah, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang menemukan cara yakni dengan membangun jalur alternatif menuju puncak. Rencana pembangunan jalur baru yakni meliputi jalur puncak II dan puncak III yang dikerjasamakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi membeberkan jalur puncak II yaitu jalan alternatif yang menghubungkan Jonggol-Citeureup dengan Cipanas-Cianjur. “Jadi mobil-mobil yang dari Jakarta mau ke arah Cianjur tidak usah lewat Puncak,” katanya.
Ia menuturkan, nantinya jalur baru tersebut akan dibangun dengan jarak yang berbeda-beda. Untuk jalur Puncak III misalnya, ia mengatakan dibutuhkan sekitar 100 kilometer (km).
Diketahui, jalur puncak II telah masuk dalam rencana tata ruang Pemerintah Kabupaten Bogor. Jalur sepanjang 50-60 kilometer itu akan terbentang dari Sentul yang terletak di Kabupaten Bogor hingga Cipanas, Kabupaten Cianjur. Pemerintah Jawa Barat, dilanjutkan, juga sudah membicarakan rencana proyek pembangunan Jalur Puncak II dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Berdasarkan penghitungan sementara, anggaran pembangunan jalur puncak II diperkirakan menelan Rp 1,25 triliun. Ihwal biaya pembangunan Jalur Puncak II, Iwa mengatakan bahwa sejauh ini ada dua pilihan skema. Pertama, mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jawa Barat. Atai yang opsi kedua, melibatkan perusahaan swasta.
Kementerian PUPR sempat membangun sebagian jalan Puncak II pada tahun 2015. Namun proyeknya sempat terhenti lantaran ada perubahan “detil engineering design” (DED) di tengah jalan.
