Jalan Tol Trans Sumatera Dorong Perekonomian Nasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Proyek Jalan Tol Trans Sumatera dapat memicu efek berganda luar biasa terhadap perekonomian nasional.

“Kami meyakini proyek Jalan Tol Trans Sumatera akan memberikan efek berganda atau multiplier effect sebesar 1,7 kali terhadap perekonomian nasional,” ujar Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta.

Menurutnya, kinerja Tol Trans Sumatera dapat meningkatkan pendapatan domestik regional bruto sebesar 2,2 persen serta berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja daerah sebanyak 471 ribu tenaga kerja.

Dirinya menambahkan, selain itu dengan adanya jalan tol tersebut dapat mengoptimalkan pariwisata dan menumbuhkan kawasan-kawasan industri baru maupun kawasan permukiman baru yang dapat memanfaatkan potensi ekonomi masyarakat lokal.

“Saya mengharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk percepatan penyelesaian penugasan ini, dan kami optimistis Hutama Karya dapat berperan serta menjalankan fungsi sebagai agen pembangunan pemerintah dan juga menjaga kondisi keuangan agar berkelanjutan,” katanya.

Sebelumnya PT Hutama Karya (Persero) memastikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera semakin progresif setelah menerima penyertaan modal negara (PMN) Tahap I Tahun Anggaran 2021 senilai Rp 6,2 triliun.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyampaikan bahwa PMN yang telah diterima perusahaan akan digunakan untuk pembangunan tiga ruas Tol Trans Sumatera.

Sesuai yang terdapat di dalam APBN tahun 2021, PMN sebesar Rp 6,2 triliun akan dialokasikan untuk percepatan pembangunan tol ruas Sigli – Banda Aceh sebesar Rp3,09 triliun, ruas Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu sebesar Rp 2,70 triliun dan ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat sebesar Rp 414 miliar.

Dia juga menambahkan bahwa selain menerima PMN tahap 1, saat ini perusahaan juga tengah mengusulkan penambahan PMN 2021 Tahap II dan III sebesar Rp19 triliun yang akan digunakan untuk mengoptimalkan pembangunan di 8 ruas JTTS diantaranya ruas Medan – Binjai, ruas Pekanbaru – Dumai, ruas Binjai – Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan, ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, ruas Sp. Indralaya – Muara Enim, ruas Kisaran – Indrapura, ruas Sigli – Banda Aceh dan ruas Pekanbaru – Pangkalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Gunung Es Kekerasan di Kulon Progo: Lebih Banyak yang Tersembunyi

Mata Indonesia, Kulon Progo - Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Kulon Progo sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 27 laporan. Di sisi lain, kasus kekerasan terhadap anak dilaporkan sebanyak 24 kejadian, sedangkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mencapai 23 kasus.
- Advertisement -

Baca berita yang ini