Jadi Sampul Game FIFA 21, Beckham Terima Bayaran Fantastis

Baca Juga

MATA INDONESIA, MANCHESTER – David Beckham menerima bayaran fantastis setelah didapuk sebagai sampul game FIFA 21. Bahkan, bayarannya lebih besar dibandingkan saat Beckham masih aktif bermain sepak bola.

Beckham, yang gantung sepatu di 2013, akan menerima bayaran sebesar 40 juta Poundsterling (765 miliar Rupiah) selama tiga tahun untuk tampil di game FIFA 21 di PlayStadion dan XBox.

“Perusahaan pembuat game FIFA, EA Sports, menawarkan Beckham 30 juta Poundsterling selama tiga tahun, tapi dia berhasil negosiasi dengan harga yang lebih tinggi. Ini adalah uang termudah yang pernah diterima Beckham,” ujar sebuah sumber, dikutip dari Mirror, Senin 23 November 2020.

Beckham, yang kini berusia 45 tahun, akan tampil di game FIFA 21 sebagai pemain spesial yang disebut sebagai ‘icon’. Tim milik Beckham, Inter Miami, juga akan di dalam game ini.

Selama kariernya, Beckham memperkuat beberapa klub top Eropa, mulai dari Manchester United, Real Madrid, PSG, AC Milan. Selain itu, suami Victoria itu pernah main di Amerika Serikat bersama Los Angeles Galaxy.

Saat memperkuat MU, Beckham adalah salah satu pemain dengan bayaran tinggi, mencapai 100 ribu Poundsterling per pekan. Dia juga pernah teken kontrak senilai 25 juta Poundsterling selama lima tahun bersama LA Galaxy.

Hanya saja, kali ini Beckham mendapat uang tanpa harus menendang bola atau memeras keringat. Dengan 40 juta Poundstelung selama tiga tahun, artinya ayah empat anak itu menerima bayaran sekitar 256 ribu Poundsterling (4,8 miliar Rupiah) per pekan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini