MATA INDONESIA, JAKARTA-Wacana jabatan presiden dari dua periode menjadi tiga periode yang dilontarkan oleh politikus senior Amien Rais, mendapat sorotan dari beberapa kalangan. Salah satunya pengamat politik Fri Suharsa.
Dirinya mengatakan bahwa komentar Amien Rais soal jabatan tiga periode kemungkinan bukan dari dirinya, tapi memang ada yang mengarahkan atau titip ujaran. Karena kalau dia berbicara pasti banyak yang menanggapi.
“Saya melihat dirinya (Amien rais, red) hanya melempar bola panas saja ke permukaan, dan melihat apakah ada yang menangapi atau tidak soal isu tersebut,” ujarnya.
Tak hanya itu dirinya melihat ada yang mendoorng dirinya melemparkan celotehan tersebut. Atau bisa saja itu strategi dirinya untuk mendapatkan sesuatu.
Soal jabatan tiga periode, dirinya melihat sosok seorang Presiden Jokowi tidak mungkin dilakukan. Karena pribadinya jauh sekali untuk berambisi menjabat untuk ketiga kalinya.
“Dia itu ikhlas orangnya, dan tidak ada potongan untuk 3 kali. Tapi lain hal jika ada kemungkinan orang di sekelilingnya yang memanfaatkan dirinya, tapi itu tidak mungkin,’ katanya.
Isu masa jabatan presiden tiga periode diungkapkan oleh pendiri Partai Ummat Amien Rais. Ia menyebut ada skenario mengubah ketentuan dalam UUD 1945 soal perubahan masa jabatan presiden dari dua periode menjadi tiga periode.
Menurut Amien, rencana mengubah ketentuan tersebut dilakukan dengan menggelar Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) guna mengubah atau mengamendemen UUD 1945.
“Jadi, mereka akan mengambil langkah pertama meminta Sidang Istimewa MPR yang mungkin 1-2 pasal yang katanya perlu diperbaiki, yang mana saya juga tidak tahu,” kata Amien.
Mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, setelah Sidang Istimewa digelar, akan muncul usul untuk mengubah masa jabatan presiden.
“Tapi, kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali,” katanya.