Isu Zona Megathurst Selat Makassar, BMKG: Itu Hoax!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar keberadaan zona megathrust pemicu gempa dahsyat di Selat Makassar yang viral di media sosial dipastikan hoax alias berita bohong. Hal itu terjawab setelah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, melalui akun Twitter miliknya @daryonoBMKG, pun meminta agar masyarakat tidak termakan isu tersebut. “Akhir-akhir ini ada pemberitaan viral yang menyebutkan bahwa di Selat Makassar terdapat zona megathrust yang mampy memicu gempa maha dahsyat. Tentu saja informasi ini tidak benar,” kata Daryono di Jakarta, Minggu 12 Januari 2020.

Sebagai informasi, Zona Megathrust adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sumber gempa di zona penunjaman lempeng. Lebih tepatnya lajur subduksi landai dan dangkal.

“Di Selat Makassar tidak ada aktivitas penunjaman lempeng, tapi yang ada sumber gempa Makassar Strait thrust, artinya sesar naik Selat Makassar,” kata Daryono.

Cuitan Daryono bantah Zona Megathurst
Cuitan Daryono bantah Zona Megathurst

Pulau Sulawesi merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Sebab, wilayah ini memiliki tingkat aktivitas gempa yang tinggi dan memiliki banyak sebaran sumber gempa dengan berbagai mekanisme.

Daryono pun mengingatkan agar masyarakat yang berada di daerah rawan gempa untuk tidak khawatir. Seluruh potensi gempa yang ada akan diikuti dengan langkah memperkuat mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

“Adanya potensi gempa dan tsunami di Sulawesi tak perlu membuat masyarakat berkecil hati dan khawatir yang berlebihan,” kata Daryono.

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini