MINEWS, JAKARTA -Â Staf Ahli Kepresidenan Fahd Pahdepie menyampaikan bahwa seseorang sampai pada tahap terpapar radikalisme melewati setidaknya enam tahapan.
Menurutnya, tahap pertama persepsi dirinya diperlakukan dengan cara yang tidak adil. Jika berada di posisi ini, selanjutnya ia akan mencari orang lain yang memiliki keluhan atau perasaan yang sama.
Lalu pada tahap kedua, orang tersebut akan masuk posisi memiliki persepsi jika ketidakadilan yang ia rasakan akibat dari permasalahan otoritas. Jika pun ia salah dan ditegur, tetap ia merasa hal ini karena kesalahan otoritas.
Kemudian di tangga ketiga, baru berkumpul orang-orang yang sepemikiran dan merasa kehidupannya selalu tidak adil. Lalu beranjak ke tangga keempat, mereka akan menggunakan ayat-ayat atau teori dan pemikiran orang lain sebagai argumen pembenaran persepsi mereka.
“Di tangga ke lima, terbentuk konsep kelompok-kelompok. Sekarang muncul aku atau kami melawan kalian. Dan di tangga terakhir, barulah mereka benar-benar ekstrem dimana yang semula hanya ada di pemikiran berubah menjadi perilaku dan tindakan,” kata Fahd dalam sebuah seminar, Selasa 3 Desember 2019.
Fahd berpendapat, narasi melawan radikalisme bukan dengan antitesis pandangan mereka namun menciptakan narasi alternatif. Bagi yang tidak suka Pancasila, dibuatkan cerita yang tidak terbantahkan bahwa dalam diri mereka ada nilai-nilai pancasila.