MATA INDONESIA, YERUSALEM – Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan bahwa Israel berfokus pada ancaman yang mungkin ditimbulkan Iran dan menyebut terorisme yang berasal dari Teheran mengancam seluruh wilayah.
“Di sini, di Israel juga memerangi musuh yang sangat terlihat, militan Islam radikal,” kata Naftali Bennet saat berpidato di KTT Media Kristen tahunan ke-5, melansir Times of Israel.
“Israel melindungi hak-hak orang Kristen seperti kami melindungi hak-hak semua agama. Hari ini lebih dari sebelumnya, orang Kristen bersatu dengan Israel, hari ini lebih dari sebelumnya, Israel bersatu dengan orang Kristen,” sambungnya.
Beralih ke Kesepakatan Abraham 2020, Bennett mengatakan bahwa ada fajar baru berdirinya Israel di wilayah tersebut. Sama seperti pintu kemah Abraham terbuka, pintu Israel tetap terbuka untuk masa depan yang lebih baik, katanya.
“Kita di sini. Kami kuat. Dan kami tidak akan kemana-mana. Terima kasih atas dukungan Anda,” katanya.
Sementara Menteri Luar Negeri Yair Lapid berterima kasih kepada para jurnalis Kristen di KTT karena memerangi antisemitisme.
“Terima kasih telah menceritakan kisah kami. Terima kasih telah mendengarkan cerita kami. Terima kasih telah menjadi bagian dari cerita kami,” katanya.
Sebelumnya, Komandan Pasukan Dirgantara Pengawal Revolusi Iran mengatakan bahwa Israel ditakdirkan untuk berakhir dan setiap serangan yang ditujukan kepada Teheran akan mempercepat kehancuran itu.
Berbicara pada sebuah upacara di Teheran, komandan Pasukan Dirgantara IRGC Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengejek Israel karena menjadi satu-satunya rezim di dunia yang berdebat tentang bagaimana bertahan hidup.
“Rezim (Zionis) yang membahas keberadaannya ditakdirkan untuk dihentikan dan tidak dapat berbicara tentang menghancurkan negara lain. Musuh kami mengatakan kami harus bernegosiasi tentang rudal… dan pesawat tak berawak kami telah menjadi serpihan di mata mereka,” tutur Hajizadeh, melansir Times of Israel.