MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Iran mengatakan, Korea Selatan harus menghindari mempolitisasi penyitaan kapalnya oleh Pengawal Revolusi Iran di Teluk. Teheran juga menekan Seoul untuk mencairkan dana sebesar 7 miliar yang dibekukan lantaran sanksi Amerika Serikat.
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Choi Jong-kun, tiba di Teheran pada Minggu (10/1) untuk membahas pelepasan MT Hankuk Chemi berbendera Korea Selatan, yang disita oleh Garda Iran di dekat Selat strategis Hormuz.
Pihak Iran membantah tuduhan bahwa penyitaan kapal tanker dan 20 awaknya sama dengan penyanderaan. Iran justru balik menuding, Korea Selatan yang “menyandera” dana Iran.
“Seoul seharusnya menahan diri dari mempolitisasi masalah dan propaganda yang sia-sia dan membiarkan proses hukum dilanjutkan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi kepada TV pemerintah Iran, melansir Reuters, Senin, 11 Januari 2021.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, sebelumnya mengatakan bahwa penangkapan kapal tanker berbenda Korea Selatan murni karena masalah teknis dan kapal dibawa ke pantai karena mencemari laut.
“Selama sekitar dua setengah tahun, sejumlah bank Korea Selatan telah membekukan dana Iran … itu tidak dapat diterima … Dalam pandangan kami, ini lebih karena kurangnya kemauan politik Seoul (untuk menyelesaikan masalah) daripada sanksi AS,” sambungnya.
Sebagai catatan, Paman Sam memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran tahun 2018 setelah Presiden Donald Trump menarik Washington dari Pakta Nuklir Iran 2015. Akibat hal tersebut Iran memberikan respons, yakni melewati batasan kesepakatan selangkah demi selangkah.
Sebuah langkah yang dapat mempersulit upaya Presiden terpilih AS, Joe Biden untuk bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut. Pekan lalu, Teheran mengatakan pihaknya telah melanjutkan pengayaan uranium 20% di fasilitas nuklir bawah tanah Fordow.