MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Iran mengeksekusi seorang militan etnis Baluch pada Sabtu (26/12). Ia didakwa atas penembakan mati dua penjaga Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) lima tahun lalu, situs berita resmi pengadilan Mizan melaporkan.
Militan yang diketahui bernama Abdulhamid Mir Baluchzehi atau yang dikenal sebagai Owais itu merupakan salah satu pelaku operasi 2015. Owais digantung pagi ini setelah prosedur hukum di Zahedan di tenggara provinsi Sistan-Baluchestan.
Berdasarkan laporan disebutkan, Owais adalah anggota prinsip dari kelompok ekstremis Sunni Jaish al-Adl atau Tentara Kehakiman. Ia didakwa dengan tindakan bersenjata terhadap negara dan keanggotaan dalam kelompok anti-rezim, melansir English al Arabiya.
Provinsi Sistan-Baluchestan yang miskin, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan, telah lama menjadi tempat bentrokan yang sering terjadi antara pasukan keamanan dan militan Sunni serta penyelundup narkoba.
Penduduk yang tinggal di provinsi ini didominasi oleh Muslim Sunni. Sedangkan mayoritas masyarakat Iran adalah pemeluk Syiah.
Jaish al-Adl yang mengatakan mereka mencari hak yang lebih besar dan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi etnis minoritas Baluchis, mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan dalam beberapa tahun terakhir terhadap pasukan keamanan Iran di provinsi Sistan-Baluchestan.