MATA INDONESIA, JAKARTA – Sikap investor yang mewaspadai gelombang kedua penyebaran corona diprediksi akan membuat rupiah kembali melemah atas dolar AS pada Senin, 15 Juni 2020. Jumat lalu, rupiah ditutup melemah 0,81 persen ke Rp 14.133 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra pun memprediksi laju rupiah akan berkisar dari Rp 14.050 per dolar AS hingga Rp 14.300 per dolar AS.
Ia mengatakan, pelemahan mata uang garuda masih akan dibayangi oleh sikap pelaku pasar keuangan global mulai mengantisipasi risiko second wave pandemi corona, setelah pembukaan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan negara lain.
“Pelaku pasar juga merespon negatif pernyataan The Fed yang pesimistis ekonomi global akan cepat pulih pasca pandemi. Alhasil, aset berisiko bergerak melemah termasuk rupiah,” ujarnya Jumat sore, mengutip kontan.co.id.
Ia pun menilai meski data neraca dagang Indonesia yang akan keluar pada Senin ini diproyeksikan surplus, tetap saja tak banyak membantu laju rupiah.
Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati penurunan aktivitas ekspor dan impor selama bulan Mei 2020 yang cukup dalam dibandingkan periode sama tahun lalu.
“Kemungkinan surplus yang kecil ini tidak terlalu mempengaruhi rupiah karena data perdagangan juga menunjukkan penurunan aktivitas,” katanya.