Investasi Berkelanjutan Dukung Pemulihan Global

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Investasi berkelanjutan (sustainable investment) dinilai oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dapat menciptakan ekosistem yang ideal untuk mendukung pemulihan ekonomi global usai pandemi covid-19.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno mengatakan investasi berkelanjutan memiliki peran besar dalam pemulihan ekonomi global karena menciptakan kondisi yang ideal tidak hanya bagi satu negara, tapi juga seluruh dunia.

“Contohnya, bagaimana implementasi sustainable investment pada usaha skala kecil, menengah di beberapa kabupaten di Indonesia turut berkontribusi dalam penggunaan sumber daya
lingkungan sekitar, pemberdayaan warga lokal, dan pelestarian lingkungan,” katanya.

Riyatno menjelaskan investasi berkelanjutan merupakan investasi yang bisa memberi manfaat tidak hanya untuk memaksimalkan kegiatan ekonomi melainkan juga untuk mendukung kelestarian lingkungan, sosial dan pelaksanaan tata kelola yang baik (good governance).

Karena manfaatnya yang besar itu, maka investasi berkelanjutan dipilih menjadi isu prioritas bidang investasi pada Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) dalam Presidensi G20 Indonesia 2022.

Implementasi investasi berkelanjutan dinilai akan dapat membuat perekonomian global menjadi lebih tahan terhadap kemungkinan krisis di masa yang akan datang.

Selain itu, implementasi investasi berkelanjutan juga memberikan peluang yang lebih besar bagi Indonesia untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca dan pencapaian net zero emission pada 2060.

“Namun, kondisi seperti ini perlu didukung ekosistem yang memadai seperti akses pembiayaan, ketersediaan energi dan juga insentif,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini