MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar mengejutkan soal vaksin covid-19. Interpol menemukan dan meyita ribuan dosis vaksin palsu dari Cina dan Afrika Selatan.
Interpol memperingatkan bahwa kasus vaksin palsu ini bisa menjadi puncak gunung es kejahatan terkait vaksin.
Interpol menyampaikan, 400 botol kecil (vial) atau setara dengan sekitar 2.400 dosis vaksin berisi vaksin palsu ditemukan di sebuah gudang penyimpanan di Germiston luar kota Johannesburg, Afrika Selatan, di mana petugas juga menemukan masker palsu dan menangkap tiga warga negara Cina dan Zambia.
Sementara itu di Cina polisi berhasil mengidentifikasi sebuah jaringan perdagangan vaksin Covid-19 palsu dalam sebuah penyelidikan yang didukung Interpol, memiliki 194 negara anggota.
Mereka menggerebek gudang produksi, berhasil menangkap sekitar 80 tersangka dan menyita lebih dari 3,000 vaksin palsu di TKP.
Awal tahun ini Interpol menerbitkan “Orange Notice” memperingatkan pihak berwenang di seluruh dunia bersiap untuk menangani jaringan kejahatan yang menargetkan vaksin Covid-19 baik fisik dan online.
“Sementara kami menyambut hasil ini, ini hanyalah puncak gunung es dalam hal kejahatan terkait vaksin Covid-19,” ujar sekretaris jenderal Interpol, Juergen Stock, dikutip dari The Guardian, Kamis 4 Maret 2021.
Interpol mengatakan selain penangkapan di Afrika Selatan dan Cina, mereka juga menerima laporan tambahan tentang distribusi vaksin palsu dan upaya penipuan yang menargetkan badan kesehatan seperti panti jompo.
Interpol juga memperingatkan tidak ada vaksin yang disetujui tersedia untuk dijual secara online. “Vaksin apa pun yang diiklankan di situs web atau web gelap tidak akan sah, tidak akan diuji dan mungkin berbahaya,” katanya.
Pada Desember, Stock juga memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan mingguan Jerman WirtschaftsWoche tentang peningkatan tajam kejahatan karena peluncuran vaksin, dengan pencurian dan pembobolan gudang serta serangan terhadap pengiriman vaksin.