Inter Hanya Terpaut Satu Poin dari Juventus, Conte Tak Puas

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILAN – Inter Milan mengakhiri musim di posisi dua terpaut satu poin dari Juventus. Menurut Antonio Conte, jarak dengan Juventus masih terlalu besar.

Inter duduk di peringkat dua dengan mengemas 82 poin, sementara Juventus mencatatkan 83 poin. Tapi, secara penampilan keseluruhan, Conte menilai Inter masih jauh di bawah Bianconeri yang meraih Scudetto kesembilan beruntun.

“Masih ada jarak dengan Juventus dan jaraknya besar. Kami harus cerdas dan tidak melompat dari depresi menjadi kegembiraan karena mood terlalu berlebihan di dua arah,” ujar Conte, dikutip dari Football Italia, Minggu 2 Agustus 2020.

“Saya kira kami melakukan tugas dengan baik di Serie A, kami mengalami peningkatan di Piala Italai dengan mencapai semifinal dan kami ingin tampil mengesankan di Liga Europa. Ini tahun yang berat bagi saya dan saya sedikit terhibur memiliki kelompok profesional yang memberikan segalanya,” tambah Conte.

Conte tak menampik konsistensi Juventus masih sulit ditandingi. Pasalnya, tiap musim Si Nyonya Tua selalu mendatangkan pemain-pemain berkualitas dan kekompakan tim selalu berkembang.

“Juventus merayakan Scudetto sembilan kali beruntun dan mereka membuktikan lebih kuat dri tim lainnya. Mereka berusaha unguk berkembang sementara tim lain hanya berusaha mengurangi jarak dengan mereka. Juventus punya infrastruktur di dalam dan luar lapangan yang jelas lebih baik dibandingkan tim lain, meskipun kami semua berusaha memperbaiki kekurangan,” ungkap mantan pelatih Chelsea.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini