Insinyur Jadi Penggerak Ekonomi Industri Kesehatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Insinyur memiliki peran penting dalam membuat teknologi kesehatan yang bisa menggerakkan ekonomi industri kesehatan, terutama pada masa pandemi seperti ini.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Heru Dewanto mengatakan para insinyur punya andil untuk berpartisipasi di industri kesehatan, yakni antara lain dengan membantu para dokter dengan menciptakan teknologi baru di bidang kesehatan.

“Selama ini kan kelihatannya urusan kesehatan kan murni urusan dokter saja. Padahal, kita tahu di balik dokter itu ada teknologi. Dokter selama ini bekerja, semua menggunakan teknologi. Teknologi kesehatan itu kan sumbernya berasal dari para insinyur,” katanya.

Di luar negeri, menurut dia, hal tersebut sudah umum terjadi, namun di Indonesia, langkah melibatkan pemikiran para insinyur di dunia kesehatan adalah sesuatu yang masih jarang terjadi.

Untuk itu, kata dia, insinyur perlu betul-betul memahami kebutuhan di dunia kesehatan, sehingga pihaknya juga terus berkomunikasi dengan asosiasi kesehatan, produsen alat kesehatan, dan industri kesehatan.

“Komunikasi tersebut, lanjutnya, adalah untuk memahami apa kebutuhan dan syarat-syarat di dunia kesehatan,” katanya.

Ia mengatakan setelah para insinyur sukses membantu dunia kesehatan melalui teknologi baru, tahapan berikutnya adalah menjodohkan teknologi tersebut dengan industri, sehingga teknologi baru di bidang kesehatan itu bisa membantu perindustrian alat-alat kesehatan dalam negeri.

Terkait dengan wacana penetapan covid-19 sebagai endemi, Heru menyatakan hal tersebut harus ditentukan dengan langkah yang berhati-hati. Karena endemi untuk covid-19 ini mungkin bisa berbeda dengan endemi demam berdarah misalnya penanganannya.

“Endemi covid-19 disalurkan lewat manusia, sehingga ada kekhawatiran muncul yang namanya hyper-endemi misalnya,” ujar Heru.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan nilai transaksi sektor kesehatan di Indonesia menembus nominal Rp 490 triliun dalam kurun setahun terakhir.

“Saya juga baru mempelajari bahwa total pengeluaran untuk sektor kesehatan, baik yang dilakukan oleh individu, perusahaan swasta, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah daerah dan pemerintah pusat berkisar di angka Rp490 triliun setahun ini,” katanya.

Budi mengatakan pengeluaran yang paling besar digunakan untuk membayar layanan kesehatan yang diberikan oleh dokter maupun menggunakan alat kesehatan. Menurut Budi situasi itu menggambarkan betapa besarnya potensi usaha dan bisnis di sektor kesehatan yang saat ini bergulir di Indonesia.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Provokasi Hoaks dan Provokasi Kelompok Separatis

Jakarta – Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran hoaks yang dilakukan oleh kelompok separatis demi menciptakan instabilitas...
- Advertisement -

Baca berita yang ini