Insiden Penembakan di Sekolah Dasar, Rumah Sakit Texas Kekurangan Darah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Warga Texas Selatan bersatu mengumpulkan sumbangan darah darurat setelah penembakan massal yang mematikan pada Selasa 24 Mei 2022.

Pada Selasa sore, seorang penembak berusia 18 tahun bernama Salvador Ramos melepaskan tembakan ke Sekolah Dasar Robb di Uvalde, menewaskan 18 anak dan satu guru. Pihak berwenang belum merinci berapa banyak lagi yang terluka.

Tapi, University Health San Antonio mencuit bahwa ada dua pasien, seorang wanita berusia 66 tahun dan seorang gadis berusia 10 tahun, yang berada dalam kondisi kritis.

Uvalde, Texas, adalah kota kecil dihuni sekitar 16 ribu penduduk, lokasinya sekitar 85 mil sebelah barat San Antonio. Karena rumah sakit daerah merawat para penyintas, mereka mengalami kekurangan stok darah.

Sebelum tragedi penembakan, Texas mengalami kekurangan stok darah yang parah. South Texas Blood & Tissue, bank darah utama yang melayani Uvalde, sebelumnya melaporkan bahwa dibutuhkan 200 donasi tambahan per hari untuk memulihkan suplai darah lokal.

“Pada bulan April, persediaan darah total turun menjadi persediaan 1,5 hari, jauh lebih sedikit dari persediaan 7 hari yang direkomendasikan untuk daerah kami. Pasokan darah Tipe O, yang digunakan dalam keadaan darurat, bahkan lebih kritis, dengan pasokan kurang dari satu hari,” bunyi pernyataan bank darah tersebut.

Setelah insiden penembakan, sekarang situasinya lebih mengerikan dan semua orang Texas terutama mereka yang memiliki golongan darah langka didesak untuk mendonorkan darah. South Texas Blood & Tissue mengadakan donor darah darurat di Pusat Aktivitas Herby Ham Uvalde dari jam 9 pagi hingga 2 siang, Rabu 25 Mei, menerima janji temu dan datang langsung.

Siapa pun yang tidak dapat datang ke Uvalde pada hari Rabu dapat mengunjungi salah satu pusat donasi Texas Selatan lainnya pada waktu yang sesuai untuk mereka, atau mampir ke University Health di San Antonio, yang membuka ruang donasi sepanjang minggu.

Menurut The New England Journal of Medicine, pada tahun 2020, senjata api menjadi penyebab utama kematian anak-anak dan remaja di AS, melebihi kecelakaan kendaraan bermotor.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini