MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Seorang petugas kepolisian Amerika Serikat (AS) dilaporkan meninggal dunia dalam insiden penyerbuan yang dilakukan massa pro-Donald Trump di Capitol Hill atau Gedung Kongres. Sang polisi meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya.
Petugas Brian D Sicknick mendapat cedera saat bertugas. Ia terlibat dengan massa pro-Donald Trump di Capitol Hill, demikian pernyataan tersebut.
“Ia kembali ke kantor ke divisi dan pingsan. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit setempat di mana ia meninggal karena luka-lukanya,” kata pernyataan tersebut, melansir Reuters.
Kematian Sicknick akan diselidiki oleh Cabang Pembunuhan Departemen Kepolisian Metropolitan, Kepolisian Capitol, dan penyelidik federal.
“Kehilangan tragis seorang petugas Kepolisian Capitol harus mengingatkan kita semua tentang keberanian petugas penegak hukum yang melindungi kita, kolega kita, staf Kongres, korps pers, dan pekerja penting lainnya selama berjam-jam pengambilalihan Capitol oleh pengunjuk rasa pro-Trump,” tutur para pemimpin Demokrat dari House Appropriations Committee dalam pernyataan bersama.
Jumlah korban tewas akibat penyerbuan Capitol Hill sekarang menjadi lima. Tiga massa pro-Donald Trump tewas karena keadaan darurat medis, sementara satu korban lain yang merupakan veteran Angkatan Udara US ditembak di dalam gedung.
Usai rapat umum di mana Trump mendesak para pendukungnya untuk “berjuang” membatalkan hasil Pilpres AS yang digelar 3 November, ratusan massa pro-Donald Trump menyerbu Capitol Hill dan mendesak masuk. Memaksa para senator dan anggota DPR AS mengungsi saat mereka mulai memecahkan jendela dan melakukan penjarahan.
Menariknya, Presiden Trump yang semula meminta pendukungnya “berjuang” justru balik mengutuk aksi memalukan tersebut. Ia mengatakan bahwa para perusuh telah mencemari kursi demokrasi AS dan harus dimintai pertanggungjawaban.