Insentif PPN Dorong Penjualan Properti

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Chief Executive Officer Mustika Land Development David Sudjana mengatakan, kondisi pasar properti di wilayah Jabodetabek bergerak positif seiring dengan adanya penambahan kuota pembiayaan rumah subisidi, relaksasi aturan pajak properti dan insentif lainnya. Hal itu mendorong pertumbuhan positif bagi pasar property tahun ini.

“Relaksasi yang cukup berpengaruh adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen yang ditanggung pemerintah untuk pembelian properti siap huni dengan maksimal harga Rp 2 miliar. Konsumen sekarang ini sangat beruntung karena banyaknya promosi, hadiah dan diskon yang ditawarkan oleh pengembang,” kata David, Rabu 25 Agustus 2021.

David mengatakan, animo konsumen properti masih bagus yang terlihat dari masih banyaknya permintaan yang masuk dan respon media sosial yang meningkat.

Hanya saja, kunjungan konsumen ke kantor marketing terkendala pada Juni dan Agustus karena adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sepanjang Agustus hingga September 2021, Mustika Land menyelenggarakan program promo bertajuk “Merdeka Punya Rumah”. Selain menawarkan kemudahan cara bayar, program ini untuk mendukung Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH) dengan memberikan hadiah Smart TV dan gratis langganan internet 12 bulan bagi pembeli.

Adapun, harga yang ditawarkan untuk proyek rumah tapak ada dua kategori yakni rumah harga di bawah Rp 300 juta dan rumah harga Rp 300 jutaan hingga Rp 800 jutaan. Sedangkan, untuk apartemen kelas menengah dibanderol dengan harga Rp 1 miliar.

David mengatakan, saat ini pihaknya memiliki 4.000 unit rumah yang dipasarkan dengan harga di bawah Rp 300 jutaan, tersedia untuk dua proyek yakni Mustika Village Karawang dan Mustika Village Sukamulya (Cikarang).

Permintaan hunian di dua proyek tersebut sepanjang Januari-Juli 2021 meningkat sekitar 40 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

“Sementara rumah di harga Rp 300-800 jutaan di Mustika Park Place (Cibitung) mengalami peningkatan lebih tinggi sekitar 60 persen,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini