MATA INDONESIA, JAKARTA-Gerakan Tarik Plastik atau Get Plastic yang memperjuangkan pengelolaan sampah plastik hingga bisa menjadi bahan bakar untuk kapal, generator, motor, mobil, termasuk juga untuk jadi Gas Propolin untuk kompor dan bahan bakar gas alternatif mendapat apresiasi dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Hal ini disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menghadiri acara Get Plastic di STAI Al-Karimiyah, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu 5 Juni 2022.
“Tadi Pak Kiai juga mendorong keberpihakan pada produk Indonesia dan santri-santri juga ingin menjadi bagian dari inovasi sampah plastik bisa didaur ulang jadi Bahan Bakar. saya sangat mengapresiasi inisiatif ini, tadi acaranya gensetnya pakai dari ulang,” ujar Erick.
Erick menyebut perjalanan dari Jakarta ke Bali bisa menggunakan bahan bakar bersumber sampah plastik merupakan hal yang luar biasa. Erick menegaskan komitmen BUMN dalam mendukung program daur ulang sampah plastik.
Erick berharap para kepala daerah juga memiliki visi yang sama dengan mengeluarkan peraturan daerah (perda) tentang sampah plastik.
Menurut Erick, daur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar merupakan kabar menggembirakan dalam upaya Indonesia mengurangi ketergantungan akan impor BBM.
“Alhamdulillah. Hari ini kita berkumpul di STAI Al-Karimiyah Depok untuk dapat jadi Superhero Penyelamat Bumi,” katanya.
Erick mengatakan, selama ini pemerintah, baik Presiden Jokowi, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, telah berupaya menjaga harga BBM agar tidak memberatkan masyarakat. Padahal, harga BBM di seluruh dunia diketahui sedang melonjak tajam.
“Ketika BBM di seluruh dunia harganya lagi mahal, Pertamina tetap dapat dukungan dari Kementerian BUMN, ESDM, dan Kemenkeu, hasil dari tugas yang diberikan bapak Presiden, BBM-nya tidak boleh naik. bayangkan kurang apa pemerintah,” ucap Erick.
Erick menugaskan Pertamina untuk melihat inovasi Get Plastic. Erick menilai Indonesia bisa menjadi negara terdepan dalam pemanfaatan sampah plastik untuk energi di masa depan.
“Tinggal saya minta Pertamina untuk lihat skalanya, kadang-kadang sama ketika presiden meluncurkan B30 di mana sawit jadi bagian campuran bensin, awalnya banyak yang menolak ternyata Indonesia jadi negara yang sangat berhasil. Siapa tahu ini juga kita bisa,” ungkap Erick.