MATA INDONESIA, JAKARTA – Basrief Arief bukan sekadar seorang Jaksa Agung. Dia adalah Jaksa Agung yang sangat dekat dengan jurnalis, tanpa pandang bulu.
Hubungannya dengan jurnalis semakin luas saat dia menjabat Kepala Bagian Humas Kejaksaan Agung pada 2000. Dia bahkan tidak pernah membeda-bedakan mana wartawan senior, mana yang junior, mana wartawan media ternama, mana yang bukan.
Selama pertanyaannya substantif pasti dia jawab dengan nada suara yang lembut, karena Pak Basrief demikian dia biasa dipanggil hampir tak pernah terlihat marah. Dia bahkan tidak segan menegur lebih dahulu para jurnalis saat berjumpa di berbagai kesempatan.
Maka, dengan berpulangnya Pak Basrief, Selasa 23 Maret 2021, pagi bisa dipastikan banyak jurnalis yang merasa kehilangan sosok kebapakan tersebut.
Drs Basrief Arief MH lahir di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 23 Januari 1947 yang mulai menjabat Jaksa Agung sejak 26 November 2010 hingga 20 Oktober 2014.
Basrief menggantikan Hendarman Supanji dan pelaksana tugas Jaksa Agung, Darmono.
Basrief Arief adalah anak dari pasangan Bagindo Bachtiar Arief dan Siti Aminah, orang Minangkabau yang berasal dari Padang Pariaman yang merantau ke Muara Enim, Sumatra Selatan.
Salah seorang tokoh bidang hukum yang juga mengabarkan wafatnya Basrief Arief adalah Yusril Ihza Mahendra melalui akun twitternya dia memosting;
“Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu.. Mantan Jaksa Agung RI, Basrief Arief Meninggal Dunia.”
Selamat jalan Pak Basrief.
