MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar duka kembali datang dari dunia seni Indonesia. Gatot Soenjoto yang merupakan seniman boneka tongki meninggal dunia di rumahnya, Sabtu 12 September 2020.
Anak-anak zaman sekarang mungkin tidak mengenal sosok pak Gatot biasa disapa, namun anak-anak tahun 80-an sering menonton dirinya di TVRI.
Berita meninggalnya Gatot pertama kali datang dari pengamat musik Stanley Tulung. “Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke pangkuan ibu pertiwi senima serba bisa, drummer, penyanyi, penulis lagu, perkusionis Gatot Soenjoto… Semoga mimpi indah di tidur panjangmu Om Gatot sahabatku. Selamat jalan panutan. Doa kami bersamamu”. Begitu Stanley menuliskan via Whatsapp.
Dalam akun Facebook @Indonesian Multi Entertainer Gatot Soenjoto & Tongki kabar duka itu juga ditulis sang anak.
“Hari ini adalah momen terberat bagi kami keluarga Pondok Tongki. Sabtu dini hari, tanggal 12 Sept 2020 Papa kami tercinta, idola saya, mentor saya Gatot Soenjoto, berpulang kembali ke Sang Maha Pencipta. Papa meninggalkan kami dengan damai dalam tidurnya di rumah dan bersatu dengan semesta. Papa adalah orang yang sangat dicintai, yang semasa hidupnya selalu bersama keluarga hingga akhir hayatnya.Papa, kami akan selalu mencintaimu, dan menjalani hidup yang akan membuatmu bangga.Banyak cinta selalu, Tuhan memberkati, sampai kita bertemu lagi. ??❤️?? Sun sungkem kami keluarga Pondok Tongki: Devi, Deva, Dian, Dinda, Canda, Candrika, dan Mama Istijah Prajitnaningsih.
Begitu berita duka tentang meninggalnya Gatoto Soenjoto ditulis sang putra; Deva Gatot Permana di laman jejaring sosial itu.
Diketahui, pria kelahiran Malang, 28 Agustus 1940 disebut juga seniman serba bisa. Selain dikenal sebagai personel band, di era tahun 1980-an, Pak Gatot disukai masyarakat Indonesia, terutama anak-anak karena aksinya yang kocak bersama boneka Tongki.
Ya, Pak Gatot memiliki kemampuan seni berbicara tanpa menggerakkan bibir. alias Ventriloquisme. Mengutip dari Wikipedia istilah ini sering pula diartikan sebagai ilmu atau keterampilan berbicara dari perut.
Bersama boneka Tongki yang dipangkunya, Gatot biasa berinteraksi di atas panggung. Suara sang boneka dihasilkan dari suara perutnya.
Pertama kali Gatot Soenjoto belajar ventriloquism di New York tahun 1974. Yaitu saat dirinya bermain musik bersama Band Los Morenos Restoran Ramayana. Dia mengakui gurunya adalah Michael Tannen.
Saat itu Pak Gatot adalah seorang drummer di band tersebut. Perkusionis ini juga punya penampilan unik, sesekali tampil dengan dandanan dan busana ala Elvis Prestley.