MINEWS, INTERNASIONAL – Sebanyak 843 orang tewas akibat terjangan angin topan Idai. Fenomena alam tersebut juga membuat ribuan orang harus kehilangan tempat tinggal di Mozambi, Zimbabwe dan Malawi.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh pemerintah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), topan Idai terjadi pada malam 14 Maret tersebut dekat kota pelabuhan Beira, Mozambik, membawa angin kencang dan hujan. Air di dua sungai besar, Buzi dan Pungue, melimpah, membanjiri seluruh desa dan menyebabkan jasad-jasad mengapung di air.
Di Mozambik, tercatat 598 orang meninggal, 1.641 luka-luka, 112.076 rumah rusak atau hancur, 715.378 hektare tanaman rusak. Selain itu 1,85 juta orang terkena dampak bencana dan ditemukan 1.428 kasus kolera, dengan lima orang meninggal akibat kolera.
Sementara di Malawi, sebelum datang, Idai membawa hujan deras dan membanjiri distrik-ditrik Chikwawa dan Nsanje. Hujan terus turun setelah badai itu melanda dan puluhan ribu orang terkena dampaknya. Dilaporkan, 60 orang meninggal, 672 luka-luka dan 19.328 kepala keluarga mengungsi.
Atas bencana ini, PBB meminta para donor pada Jumat 4 April 2019, untuk menyediakan bantuan tambahan senilai 60 juta dolar AS atau sekitar Rp 847,7 miliar. Jumlah itu untuk membantu Zimbabwe agar pulih setelah kawasan-kawasan di bagian timurnya dilanda topan bulan lalu.
“Seruan bantuan kemanusiaan yang sudah direvisi bertujuan menanggapi kebutuhan kemanusiaan rakyat di Zimbabwe yang meningkat akibat kemarau hingga memengaruhi situasi ekonomi dan ditambah lagi dengan bencana Topan Idai yang baru terjadi,” kata Bishow Parajuli, koordinator PBB di Harare.