Innalillah, Ketua KPPS di Sleman Tewas Gantung Diri

Baca Juga

MINEWS, YOGYAKARTA – Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 21, Kecamatan Sleman, DIY bernama Tugiman ditemukan tewas gantung diri di belakang rumahnya, Jumat 19 April 2019.

Kapolsek Sleman Kompol Sudarno memastikan Tugiman meninggal dunia karena bunuh diri yang diperkuat hasil pemeriksaan medis.

Sudarno menyebut Tugiman gantung diri diduga karena masalah pribadinya yang selama ini dihadapi. Ia sempat mengaku pamit akan pergi ke kebun, namun tak kunjung kembali, dan malah ditemukan tewas.

Sudarno juga tegas membantah jika kasus gantung diri ini berkaitan dengan tugas korban dalam pemilu sebagai Ketua KPPS.

“Korban ditemukan keluarganya di belakang dapur, tempat jemuran tadi pagi jam 09.30 WIB oleh anaknya,” ujar Sudarno, Jumat 19 April 2019.

“Enggak ada berita apa-apa dari keluarga tidak ada permasalahannya (pemilu). Itu masalah pribadi. Orang lain enggak tahu,” kata Sudarno menambahkan.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini