Innalilahi, Mantan Mendagri Era Reformasi Syarwan Hamid Meninggal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Salah satu saksi peristiwa reformasi, Syarwan Hamid yang juga mantan Menteri Dalam Negeri di masa pemerintahan BJ Habibie, meninggal dunia, di Rumah Sakit Yudhistira Cimahi Jawa Barat, Kamis 25 Maret 2021, pukul 03.20  dini hari.

Almarhum rencananya akan dimakamkan di Bandung dan akan diberangkatkan dari rumah duka Jalan Rantai Kuningan G90/2, KPAD Bulak Rantai, Jakarta Timur pada pukul 3.30 WIB.

”Mohon dpt dimaafkan atas semua kesalahan-kesalahan Bapak selama ini, baik yang disengaja maupun tidak. Beliau meninggal karena sakit. Wassalamualaikum wrwb. Keluarga yang ditinggalkan Hajjah Endang Ahutini Syarwan Hamid dan keluarga.”  isi pesan yang diterima Mata Indonesia News, Kamis 25 Maret 2021.

Syarwan Hamid tutup usia pada usia 77 tahun.

Almarhum adalah salah satu tokoh militer dan politik Indonesia. Ia pernah menjadi Wakil Ketua MPR hasil Pemilu 1997. Almarhum lahir di Dusun Pusaka, Siak, 10 November 1943.

Berikut Riwayat Jabatan Syarwan Hamid

Danyonif 320/Badak Putih (1980–1981)

Kasrem 063/Sunan Gunung Jati (1985–1986)

Kapendam III/Siliwangi (1986–1988)

Pardor Sarli Dispenad (1988–1989)

Aster Kasdam Jaya (1989–1990)

Danrem 011/Lilawangsa (1990–1992)

Kadispenad (1992–1993)

Kapuspen ABRI (1993–1995)

Assospol Kassospol ABRI (1995–1996)

Kassospol ABRI (1996–1997)

Wakil Ketua DPR/MPR RI (1997–1998)

Menteri Dalam Negeri (1998–1999)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini