Ini Wujud Sepatu “Setan”, Dihias Tetesan Darah Manusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Karyawan MSCHF, sebuah perusahaan berbasis di Brooklyn, AS, menyumbangkan darahnya untuk lini baru produk sepatu.

“Pengorbanan adalah ungkapan keren-hanya tim MSCHF yang telah memberikan darahnya,” ujar salah satu pendiri MSCHF, Daniel Greenberg, mengutip dari The New York Times, Senin 29 Maret 2021.

Saat ditanya terkait darah yang terkumpul itu, Greenberg menjawab, “Uhhhhhh, ya, bukan profesional medis, kami melakukannya sendiri.” Katanya.

Greenberg mengatakan, tetesan darah tersebut dicampur dengan tinta yang ditampung di gelembung udara di dalam sebuah sneaker, Nike Air Max 97. “Sebenarnya, tidak banyak darah (yang dikumpulkan),” ujarnya.

MSCHF menjual 666 pasang sepatu-asepasang sepatu dibanderol 1.018 US dolar atau sekitar Rp 14 juta. Penjualan sepatu dimulai pada Senin. Produk yang disebut sepatu “Setan” ini menyusul lini sepatu Yesus yang diluncurkan sebelumnya, yang berisi air suci.

Greenberg menekankan, Nike tidak terlibat dalam proses produksi sepatu tersebut.

“Kami tidak punya hubungan dengan Little Nas X atau MSCHF. Nike tidak mendesain atau merilis sepatu ini, dan kami tidak mendukung mereka,” jelas Nike dalam pernyataannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok dan Harga Sembako Nasional Tetap Terkendali Jelang Nataru

Oleh: Citra Kurnia Khudori)* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), isu ketersediaan dan stabilitasharga sembako selalu menjadi perhatian publik. Momentum ini kerap diiringipeningkatan konsumsi masyarakat yang berpotensi memicu gejolak pasokan dan harga di pasar. Pemerintah menegaskan bahwa stok dan harga sembako nasionalberada dalam kondisi terkendali. Berbagai langkah antisipatif telah dilakukan untukmemastikan distribusi berjalan lancar dan daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah meningkatnya kebutuhan jelang Nataru. Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan, pasokan kebutuhan pokok dalamkondisi stabil menjelang masa hari besar Natal dan libur tahun baru. Selain itu, harga kebutuhan pokok juga relative terkendali dengan distribusi yang masihberjalan baik.  Pernyataan Budi tersebut bukan hanya sekadar klaim pemerintah, tetapi juga berdasarkan laporan dari pemerintah daerah, asosiasi, maupun produsen. Untukharga kebutuhan pokok, ia menyebut secara umum masih berada dalam rentangharga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan pemerintah (HAP). Meski demikian, menurutnya, beberapa komoditas hortikultura seperti bawang dan cabai perlu diwaspadai. Budi mengingatkan tetap perlu adanya antisipasi terhadapfaktor cuaca yang berpotensi ekstrem pada akhir tahun karena dapat mengganggukelancaran distribusi antardaerah. Bila hujan terjadi berkepanjangan, petani akanmengalami kesulitan panen. Budi menambahkan, asosiasi telah menyampaikan bahwa produksi telur dan ayamdalam kondisi surplus, sehingga kebutuhan protein hewani menjelang Natarudinilainya cukup terkendali. Dari sisi energi, berdasarkan data laporan Kementerian ESDM dan BPH Migas, kebutuhan BBM untuk mendukung pergerakan logistik dan mobilitas masyarakat selama Nataru juga relatif lancar. Badan Pangan Nasional...
- Advertisement -

Baca berita yang ini