Ini Peran Indonesia Saat Lahirkan Hari Hepatitis se- Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia termasuk negara yang bersemangat mengingatkan umat manusia di dunia terhadap hepatitis karena dinilai telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius.

Maka, saat menjadi peserta sidang World Health Assembly (WHA) ke-63 di Geneva 2010, Indonesia bersama Brasil dan Colombia menjadi sponsor utama keluarnya resolusi tentang hepatitis virus sebagai Global Public Health Concern atau Kepedulian Kesehatan Masyarakat Global.

Ketika usulan itu diterima keluarlah resolusi dengan nomor 63.18 yang akhirnya menjadikan hepatitis virus sebagai agenda prioritas dunia.

Resolusi itu juga menetapkan hari lahir penemu virus sekaligus vaksin hepatitis B, Baruch Samuel Blumberg, 28 Juli 1925 sebagai Hari Hepatitis se-Dunia. Berkat temuannya pada 1967, Baruch mendapat nobel di bidang Fisiologi dan Kedokteran tahun 1976.

Ilmuwan Amerika Serikat itu lahir pada 28 Juli 1925 dan meninggal 5 April 2011, tak lama setelah memberi ceramah pada Lokakarya Internasional International Lunar Research Park Exploratory Workshop yang diadakan oleh NASA di Ames Research Center.

Sementara dari lima jenis hepatitis tersebut ditularkan dengan cara berbeda-beda. Hepatitis A dan E, sering muncul sebagai kejadian luar biasa karena penularannya secara rute fecal-oral yang menggambarkan penularan patogen dalam partikel tinja bisa berpindah dari satu orang ke orang lain.

Sedangkan hepatitis B, C dan D (jarang) ditularkan secara parenteral atau masuk ke tubuh tidak melalui saluran pencernaan, misalnya melalui jarum suntik. Penyakit itu bisa menjadi kronis dan bisa menimbulkan cirrhosis lalu kanker hati.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Belum Ada Turunan PP soal Penghapusan Hutang UMKM, Pemda DIY bakal Observasi Bareng OJK

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peraturan Pemerintah nomor 47 Tahun 2024 terkait Penghapusan Piutang Macet bagi UMKM telah ditandatangani Presiden RI, Prabowo Subianto.
- Advertisement -

Baca berita yang ini