Ini Penyebab Jawa Barat Masuk Wilayah Rawan Pergerakan Tanah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, mengatakan tanah di wilayah Jawa Barat memiliki kontur tanah yang berbukit dan kemiringan lereng.

Kondisi inilah yang kemudian membuat tanah di wilayah tersebut rawan pergerakan. Bahkan ketika masuk musim penghujan, pergerakan tanah semakin rawan terjadi.

“Penyebab gerakan tanah hujan menjadi faktor eksternal. Morofologi juga turut berperan karena bentuknya cekungan serta tentunya ada masalah drainase,” katanya.

Dia mencontohkan wilayah Bojong Koneng, Kabupaten Bogor tanahnya rawan pergerakan. Bahkan, kata dia, pergerakan tanah yang terjadi di Bojong Koneng menjadi fenomena yang khas.

Selain karena kontur dan kemiringan lereng tadi, pergerakan tanah di wilayah Bojong Koning karena material tanah yang ada di lapisan bawah mudah terbawa oleh aliran air hujan.

“Dalam kebanyakan kasus debit flow, material rombakan terbawa hujan,” katanya.

Dia menambahkan, Badan Geologi telah berkoordinasi dengan gubernur dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam wilayah rawan pergerakan tanah terlebih musim penghujan sudah tiba.

“Kalau misal ini September, peta prakiraan Oktober sudah disampaikan,” kata.

Melalui peta tersebut, Badan Geologi berharap pemerintah daerah dapat menyampaikan hingga ke desa agar masyarakat memperoleh informasi mengenai status tanah di daerahnya.

Badan Geologi juga akan melakukan modernisasi peralatan sehingga bilamana terjadi pergerakan tanah yang cukup serius, dampaknya bisa diminimalisir.

“Baru-baru ini kita menggagas kerja sama dengan usulan dari Badan Geologi dari Inggris, Singapura, dan USCS terkait kejadian gerakan tanah. Kita coba perbaiki apa-apa yang sudah kita lakukan,” jelas Hendra.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini