Ini Panduan Takbir dari MUI Agar Wabah Covid19 Diangkat Allah SWT

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam kondisi di tengah Pandemi Covid19, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tetap menganjurkan umat Islam melantunkan takbir menjelang Salat Idul Fitri pada 1 Syawal 1441 Hijriyah atau 24 Mei 2020 agar wabah ini segera diangkat Allah SWT.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am mengeluarkan fatwa tata cara bertakbir menjelang 1 Syawal 1441 Hijiriyah di tengah wabah Covid19.

“Fatwa ini dapat dijadikan pedoman untuk pelaksanaan ibadah saat Idul Fitri dalam rangka mewujudkan ketaatan kepada Allah SWT. Tetapi pada saat yang sama tetap menjaga kesehatan dan berkontribusi memutus mata rantai penularan Covid19,” begitu Asrorun menegaskan.

Melantunkan takbir, tahmid dan tahlil memang disunahkan untuk menghidupkan malam menjelang Idul Fitri. Berikut tata caranya;

– Waktu
Dimulai dari tenggelamnya matahari di akhir Ramadan hingga dilaksanakannya Salat Idul Fitri.

– Tempat
Disunahkan membaca takbir di rumah, di masjid, pasar, kendaraan, jalanan, rumah sakit, kantor dan tempat-tempat umum sebagai syiah keagamaan.

– Pelaksanaan
Bisa dibaca sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan suara keras atau perlahan.

– Takbir saat pandemi belum terkendali
Bisa dibaca di rumah oleh setiap individu, di masjid oleh takmir, di jalanan oleh petugas, serta di media massa maupun sosial seperti radio, televisi maupun internet.

– Takbir untuk Covid19
Umat Islam, pemerintah dan masyarakat perlu menggemakan takbir, tahmid dan tahlil selain sebagai tanda syukur usai beribadah di bulan Ramadan juga sebagai sarana agar Allah SWT segera mengangkat wabah ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini